Wednesday, June 24, 2015

bunga bangkai

Asal mula ditemukannya bunga bangkai atau disebut Raflesia Arnoldi itu sendiri yaitu pada tahun 1818, Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit yang ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Josep Arnold, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Sehingga bunga tersebut dinamakan Raflesia Arnoldi.

Raflesia Arnoldi tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya, dan merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Diameter bunganya lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg.

bunga-bankai.jpg


Bunga Raflesia Arnoldi berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya.

Bunga bangkai terdiri dari beragam spesies yang masing masing memiliki ciri terutama pada ukuran dan corak pada bunga tersebut. bunga bangkai hanya akan tumbuh dan mengembangkan atau membuka mahkota bunganya saat musim hujan terjadi didaerah yang ditumbuhinya, sedangkan bila musim hujan telah berhenti maka bunga tersebut akan menguncup kembali dan aroma bangkai yang dikeluarkannya akan tidak tercium di sekitar area tersebut. Biasanya bunga bangkai tersebut akan mekar selama satu minggu dan kemudian menguncup kembali.

Bunga bangkai kini dikenal sebagai tumbuhan apidemik yang banyak ditemukan di pulau Sumatra, Bengkulu, dan tempat lainnya yang kemudian dilindungi keberadaannya dengan dibuat seperti pagar disekitar area agar tidak diganggu oleh manusia sehingga tumbuhan tersebut dapat tetap tumbuh dengan baik. Lain halnya bila tumbuhan bunga bangkai tersebut mendapat gangguan dari hewan lainnya.

Tumbuhan bunga bangkai tidak memiliki daun berwarna hijau sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis yaitu kemampuan suatu tumbuhan untuk dapat membuat makannya sendiri. Bunga bangkai mendapatkan nutrisi dari hewan yang biasanya serangga yang hingga di kelopak mahkota bunga bangkai saat sedang mekar. Adanya aroma pada bagian tengah bunga bangkai manjadi daya tarik serangga seperti lalat dan kumbang namun ketika terjebak mereka sulit untuk melarikan diri sehingga terperangkap di dalamnya.

Sumber : http://travel.detik.com/read/2014/10/04/163000/2523914/1025/ini-penampakan-bunga-raflesia-arnoldi-ketika-mekar-di-bengkulu

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat