Sunday, June 7, 2015

dari tandus dan kering taman baluran menyimpan kekayaan alam luar biasa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, dan di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi. Namun menjadi pemandangan yang cantik ketika kita melihat padang savana dari kejauhan.
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Untuk Anda pencinta fotografi sebaiknya datang ke sini pada saat musim kemarau, pada bulan Juni-Juli-Agustus karena air di hutan kering, dan rumput berwarna kuning.

Nama Baluran untuk taman nasional ini diambil dari gunung yang berada di kawasan ini yaitu gunung Baluran. Taman Nasional ini memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering. Sedangkan untuk satwa, terdapat 26 jenis satwa yang tinggal di di kawasan ini, diantaranya banteng yang merupakan ikon dari taman nasional ini, kerbau liar, kijang, rusa, macan tutul, kancil dan kucing bakau. Selain itu, juga terdapat 155 spesies burung yang hidup di kawasan ini.
Taman Nasional Baluran memiliki beberapa pos pengamatan yang bisa dikunjungi dan memiliki keistimewaan sebagai sub obyek wisata di dalam Baluran. Seperti: Batangan; di sini terdapat goa peninggalan masa kolonial Jepang, makam putri Maulana Malik Ibrahim dan pengunjung juga bisa melihat atraksi tarian burung merak di saat musim kawin.

Pada musim kering, satwa seperti rusa, banteng, burung merak yang berada di dalam hutan keluar menuju savana. Pihak Taman Nasional menyediakan air dan kubangan, sehingga pada musim kemarau hewan keluar dan berada dekat di jalan. Satwa-satwa ini sangat pemalu, karena jika ada mobil yang mendekat saja mereka akan kabur masuk ke dalam hutan.

taman-baluran-rusa.jpg


Jika Anda datang saat musim hujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung. Agar bisa lebih menikmati perjalanan di Taman Nasional Baluran cobalah sebelum memasuki kawasan ini Anda mengunjungi pusat informasi untuk mendapat penjelasan singkat tentang Taman Nasional Baluran. Setelah mendengar penjelasan panjang lebar biasanya kita bisa lebih menghargai, tidak mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora, fauna dan ekosistemnya.

Di sini ada Pantai Bama yang merupakan spot untuk melihat sunrise, di sekitar Pantai Bama juga ada banyak pohon mangrove dan kawasan konservasi. Di Pantai Bama kita bisa menyewa perahu untuk berkeliling Taman Nasional. Selain itu disini juga merupakan spot snorkeling yang cukup bagus, tetapi Anda harus agak ke tengah sedikit dan bisa melihat banyak ikan dan biota laut.

Setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan menyusuri Padang Savana sepanjang Taman Nasional. Kalau ingin maksimal melihat satwa-satwa yang ada di sini lebih baik Anda berjalan kaki, karena satwa-satwa di sini sangat takut dengan manusia. Mendengar suara mesin mobil atau motor saja satwa-satwa tersebut langsung kabur masuk ke dalam hutan.

kuncinya adalah datang pagi-pagi sekali ke Taman Nasional Baluran ini, pada pagi hari matahari terbit (sunrise) di Taman Nasional Baluran sangat bagus, pada pagi hari juga banyak sekali satwa yang keluar. banteng jawa, burung merak yang bergerombol, bahkan burung-burung merak ini terbang bebas di alam liar.

taman-baluran.jpg


Sumber: http://travel.kompas.com/read/2014/05/19/1546431/Taman.Nasional.Baluran.Inilah.Afrikanya.Indonesia.

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat